CANDI
IJO: PESONA DAN MISTERI MASA LALU
DI
LERENG GUNUNG IJO
Candi Ijo terletak kurang lebih enam
kilometer arah selatan Candi Prambanan. Secara administratif berada di wilayah
Desa Groyokan, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Untuk
mencapai lokasi candi tersebut tidaklah sulit, bisa ditempuh dengan kendaraan
motor atau mobil karena jalan menuju ke situs Candi Ijo sudah beraspal meskipun di
beberapa ruas jalan sudah mulai rusak aspalnya. Setelah menempuh perjalanan tiga
kilometer ke arah selatan dari Candi Prambanan, maka kita akan menjumpai papan
penunjuk ke arah Candi Ijo, yaitu belok ke kiri menyusuri jalan desa Sambirejo.
Tak sampai satu kilometer, jalanan mulai menanjak menaiki bukit yang semakin
lama semakin menanjak. Pemandangan di kanan kiri jalan didominasi oleh hijaunya
hutan jati milik warga. Terkadang kita berpapasan dengan penduduk yang sedang
mencari pakan ternak. Di sepanjang jalan juga banyak dijumpai perusahaan
pengolah batu untuk dijadikan berbagai macam produk, seperti: untuk lantai atau
dinding rumah, atau dikreasi menjadi berbagai macam hiasan. Bahan baku berupa
batu putih melimpah di daerah itu, sehingga berkembang beberapa perusahaan
pengolah batu. Perjalanan jadi tidak terasa karena kita disuguhi pemandangan
alam nan permai di sisi kiri maupun kanan jalan. Hanya saja harus tetap waspada
karena kondisi jalan yang belum begitu bagus.
Setelah menempuh tiga kilometer
jalanan yang terus menanjak maka sampailah di kompleks situs Candi Ijo yang
berada di sisi kiri jalan, tampak begitu anggun berdiri, seolah menanti untuk
disapa. Rasa lelah selama perjalanan pasti terbayar lunas dengan pemandangan
indah dari kompleks Candi Ijo. Apabila kita memandang ke arah barat, kita bisa
menikmati pemandangan hamparan persawahan yang tampak bagai karpet hijau dan
kuning. Lebih jauh ke arah barat tampak hamparan kota Yogyakarta di kejauhan. Apabila
cuaca cerah, bahkan kita bisa menikmati pemandangan pesawat terbang yang sedang
naik atau mendarat di Bandara Adisutjipto Maguwoharjo. Sungguh merupakan pemandangan
yang sangat berkesan. Sedangkan di arah selatan tampak gugusan Pegunungan
Seribu yang mengular ke arah timur
seolah tanpa ujung.
Keunikan lain dari Candi Ijo yang
membedakannya dari candi di kawasan Prambanan adalah bahwa candi ini merupakan
kompleks percandian yang berteras-teras, membujur dari barat ke timur dengan 11
teras dengan ketinggian yang berbeda-beda. Teras-teras tersebut semakin
meninggi ke belakang yaitu ke arah timur. Bagian belakang (sisi timur)
merupakan pusat percandian. Pola semacam ini berbeda dengan pola-pola
percandian di dataran Prambanan, yang pada umumnya memiliki pola memusat ke
tengah, misalnya Candi Prambanan atau Candi Sewu. Hal ini didasari oleh konsep
penataan ruang yang bersifat kosmis, dengan pusat berupa puncak gunung Meru,
tempat tinggal para dewa. Adapun pola yang semakin meninggi ke belakang seperti
pada Candi Ijo merupakan suatu keunikan tersendiri.
Keunikan lain dari Candi Ijo, yang
merupakan candi pemujaan para dewa, adalah
mengenai pemilihan lokasi dibangunnya candi yaitu berada di lahan yang tidak
subur dan jauh dari mata air atau bukan merupakan tempat tinggal dewa. Menurut
kitab-kitab India kuno, candi seharusnya di bangun di lokasi yang subur dan
dekat dengan mata air, karena lahan atau tanah tersebut merupakan vastu yang merupakan tempat tinggal para
dewa. Oleh karena itu harus subur dan dekat dengan sumber air, namun hal tersebut
tidak berlaku untuk Candi Ijo. Hal ini masih menjadi pertanyaan para ahli yang
belum ditemukan jawabannya, sehingga menyisakan suatu misteri tersendiri.
Walaupun penelitian terus-menerus
dilakukan, namun pesona masa lalu dalam bentuk Candi Ijo ini masih belum
sepenuhnya terungkap. Entah sampai kapan
tabir berbagai misteri Candi Ijo ini bisa terkuak.[]
Based on survey Nov 12, 2012. 08.00-08.30 A.M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar